SIKLUS PENDAPATAN
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang tejadi secara berulang-ulang terkait dengan penyerahan barang dan jasa kepada para pelanggan dan menerima semua bentuk pelunasan yang diterima dari pelanggan dapat diartikan sebagai siklus pendapatan.
menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara penjual dengan pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai merupakan aktivitas utama dalam kegiatan siklus pendapatan. Untuk memberikan layanan kepada pembeli
maka pimpinan perusahaan harus melaksanakna kebijakan sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Menjaga agar persedian barang atau jasa tersedia setiap saat.
3. menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli.
4. Menetapkan harga yang tinggi.
5. menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal.
6. berapa banyak kredit yang harus diberikan? Menentukan syarat-syarat penjualan kredit yang harus dipenuhi.
7. Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal.
Pihak perusahaaan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan evaluasi mengenai efektivitas proses siklus pendapatan. data dan informasi yang diterima harus akurat dan dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh pimpinan.
Menurut Romney ( 2005 ), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan, yaitu:
1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbgai aktifitas bisnis,
2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan,
3. memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya perusahaan.
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi secra berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran.
Siklus pengeluaran bertujuan untuk menekan biaya perlengkapan, dan biaya-biaya pemelihraan persediaan barang digudang, biaya perlengkapan, dan biaya-biaya lain dalam benuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima perusahaan. Untuk dapat menekan semua biaya diatas, maka manajemen harus membuat beberapa keputusan penting sebagai berikut :
1. Menentukkan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman.
2. Menentukkan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik.
3. Menentukkan penempatan di mana persediaan disimpan.
4. Lakukan pembelian secara lintas unit dapat menekan harga pokok pembelian.
5. Mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi dan informasi agar terjadi efisiensi.
6. Mengendalikan ketersediaan uang tunai untuk mendapatkan potongan pembelian.
7. Lakukan pengelolaan arus kas untuk memeudahkan pelunasan ke pemasok.
Selai itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan terkait dengan efisiensi serta efektifitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan kemudahan akses ke pangkalan data terinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus pengeluaran, kegiatan mempengaruhi sumber daya tersebut, serta para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.
Menurut Romney ( 2005 ), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran, yaitu sebagai berikut :
1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis.
2. Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan.
3. Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya perusahaan.
A. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus ini bertujuan untuk mengetahui perinciian saat terjadinya proses penagihan kas berlangsung dan diterimanya pendapatan.
1. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
a. Menerima Pesanan Penjualan
Dimulai dengan adanya penerimaan pesanan dari pelanggan yang kemudian diproses oleh bagian pesanan penjualan untuk dipertanggung jawabkan kepada wakil direktur bagian pemasaran.
1) Menerima Pesanan
banyak cara meningkatkan efisien dan efektifitas proses entri pesana penjulan. Salah satunya adalah mengizinkan pelanggan memasuki data pesanan penjualan sendiri ( dalam penjualan melaului website ). Cara lain menggunakan elektronik data interchange (EDI) untuk berhubungan langsung dengan pelanggan. Semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dikumpulkan dan dicatat secra akurat. Untuk itu, perlu diadakan pemeriksaan tentang :
a. mencocokan informasi dalam file induk pelanggan file persediaan barang.
b. memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan telah tercantum secar lengkap.
c. perifikasi kuantitas yang dipesan dengan riwayat penjualan barang pelanggan yang bersangkutan.
2) Persetujuan Kredit
Penjualan secara kredit banyak dilaksanakan dalam praktik bisnis perusahaan. Biasanya dibuat batas kredit untuk setiap pelanggan catattan kredit pelanggan terdahulu dan kemampuan untuk membayar. Biasanya terdapat otorisasi khusus untuk menyetujui kredit bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas maksimal kredit pelanggan tersebut.
3) Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya menetapkan apakah jumlah persediaan barang cukup memenuhi pesanan, agar dapai diinformasikan kepada pelanggan kapan pesanannya akan dikirim. Apabila ketersediaan barang tidak mencukupi pesanan tersebut maka dibuat pemesanan ulang untuk
berang tersebut. Ketika ketersediaan barang sudah bisa dipastikan, maka buat kartu pengambilan barang yang berisi daftar jenis barang-barang beserta jumlah barang yang dipesan.
4) Menginformasikan kepada pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang penting bagi perusahaan, untuk itu perusahaan dapat menggunakan sistem Customer Relationship Management ( CRM ) mendukung proses penting dalam menjawab permintaan pelanggan. Sistem ini mengatur data terinci mengenai pelanggan hingga data dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal kepada pelnggan.
b. Pengiriman
1) Mengambil dan mengepak pesanan
Pegawai bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang mengidentifikasi produk serta berapa banyak pesanan yang dikeluarkan dari gudang. Para pegawai begian gudang akan mencatat jumlah setiap barang yang diambil. Barang kemudian dipindahkan ke bagian pengiriman.
2) Pengiriman pesanan
Bagian pengiriman akan memeriksa jumlah fisik persediaan barang dengan jumlah yang tertera dalam kartu pengambilan barang dengan jumlah yang ditujukkan pada salinan pesanan penjualan yang dikirim langsung ke bagian pengiriman berdasarkan pesanan penjualan. Tembusan pengemasan memuat jumlah dari keterangan setaip barang yang dimasukkan kedalam daftar pengiriman. Menyiapkan dokumen pengiriman yang merupakan kontrak resmi dan menyatakan bahwa terdapat tanggung jawab atas sejumlah barang yang dikirim.
c. Penagihan dan Piutang uSaha
Aktivitas yang terjadi pada piutang usaha adalah sebagi berikut:
1) Penagihan
Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Dalam aktivitas penagihan, dokumen dasar yang dibuat adalah faktur penjualan yang menginformasikan kepada pelanggan tentang sejumlah kewajiban mereka dari transaksi yang terjadi serta kapan dan dimana mereka akan melunasinya.
2) Perawatan dan piutang
Fungsi penting data piutang usaha adalah menggunakan berbagai informasi yang terdapat pada faktur penjualan sehingga memudahkan melakukan pendebitan dan mengkredit rekening tersebut saat penerimaan tagihan. Ada dua perlakuan untuk memelihara data piutang usaha tersebut, yaitu menggunakan metode faktur terbuka dan menggunakan metode pembayaran total.
d. Tagihan Kas
siklus akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan kas. Penerimaan kas dan cek dari pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif untuk mengurangi risiko pencurian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1) Menugaskan staf bagian surat-menyurat untuk mempersiapkan daftar pengiriman uang, Yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta mengirimkan daftar ini kebagian piutang usaha.
2) Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan dengan membuat sistem lockbok ( merupakan sebuah alamt pos yang dituju pelanggan ketika menyerahkan uang mereka ) di bank. Penggunaan lockbox ini juga akan meningkatkan manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan meniadakan penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang pelanggan sebelum penyimpanan. Namun petugas khusus setiap tanggal jatuh tempo tagihan harus memeriksa kontak ini.
2. Mekanisme Pemrosesan Bukti Transaksi
Ciri utama sistem siklus pendapatan ditunjukkan oleh kompleksitas data dan integrasi data yang dihasilkan. Sistem pemproses data langsung ( on-line ) yang menerima pesanan melaui internet
atau pesanan kepada tenaga penjual, memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Bisa dideteksi kesalahan dini sebab entri pesanan dilakukan ke pelanggan.
b. Persetujuan kredit dapat dibuat segera pada waktu pelanggan menyerahkan pesanannya.
c. Kondisi persediaan lebih akurat dan menjamin pelayanan ke pelanggan.
d. Penghematan waktu oleh bagian gudang dan bagian pengiriman.
e. Kesalah dapat dideteksi lebih awal karena data yang dimasukkan oelh bagian pengiriman dengan yang berada di file penjualan mudah diverifikasi.
f. Peningkatan arus kas serta ukuran kinerja lebih tepat waktu.
3. Pengawasan
Fungsi lain dari sIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan pengawasan dan pengendalian dengan tujuan untuk mengotorisasi transaksi secara benar dan pencatatan secra valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dari risiko kehilangan dan pencurian, dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan.
Referensi :
Sistem Informasi Akuntansi
Dr.Mardi,M.SI.
Siklus Pendapatan : Penjualan & Penagihan Kas (Hal. 83-88)
Jumat, 21 Oktober 2011
PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER
PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER
PENDAHULUAN
Penipuan adalah sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan. Pelaku penipuan sering disebut sebagai penjahat berkerah putih (white collar criminals), untuk membedakannya dari penjahat yang melakukan kejahatan dengan kekerasan.
Penipuan internal dapat dibedakan menjadi dua kategori : penggelapan aset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan aset atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi. Penipuan yang ditemukan oleh Jason Scott suatu penggelapan aset. Komisi Nasional atas Penipuan Pelaporan Keuangan (Treadway Commision) mendefinisikan penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau penghilangan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material.
Treadway Commision meneliti 450 tuntutan perkara terhadap auditor dan menemukan penipuan yang tidak terdeteksi menjadi factor di dalam separu dari tuntuan tersebut. Treadway Commision merekomendasikan empat tindakan untuk mengurangi kemungkinan penipuan pelaporan keuangan :
· Bentuklah lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas proses pelaporan keuangan .
· Identifikasi dan pahami factor-faktor yang mendorong ke arah penipuan pelaporan keuangan.
· Nilai risiko dari penipuan pelaporan keuangan di dalam perusahaan.
· Desain dan implementasikan pengendalian internal untuk menyediakan keyakinan yang memadai sehingga penipuan pelaporan keuangan dapat dicegah.
PROSES PENIPUAN
Ada tiga karakteristik yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu :
· Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data.
· Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
· Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.
Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri ke suatu akun biaya. Cara lain untuk menyembunyikan penurunan asset adalah denganc ara gali lubang tutup lubang (lapping). Dalam skema gali lubang tutup lubang, pelaku mencuri uang yang diterima dari pelanggan A untuk membayar piutangnya. Di dalam skema perputaran (kiting), pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN :
· Tekanan
Tekanan adalah motivasi untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Sering kali pelaku merasa tekanan-tekanan semacam ini tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tekanan dapet juga berkaitan dengan pekerjaan. Beberapa pegawai mencuri data, sehingga mereka dapat membawanya ke pekerjaan baru mereka atau perusahaan tempat mereka bekerja. Motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang adalah tekanan keluargaatau tekanan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tunjangan menumbangkan system pengendalian serta masuk ke dalam system.
· Peluang
Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berebih atas pegawai utaa, personil supervisi yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.
· Rasionalisasi
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang emmbuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas. Mungkin, rasionalisasi yang paling umum adalah pelaku hanya “meminjam” asset yang dicuri karena mereke bermaksud untuk mengembalikannya pada perusahaan. Beberpaa pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka tidak menyakiti seseorang secara langsung. Pihak yang terpengaruh hanyalah system computer yang tidak bermuka dan bernama atau perusahaan besar yang bukanlah manusia yang tidak akan merasa kehilangan uang tersebut. Berikut ini adalah rasionalisasi yang sering digunakan :
· Anda akan memahami apabila anda mengetahui betapa saya membutuhkannya.
· Apa yang saya lakukan tidak seserius itu.
· Hal ini dilakukan demi kebaikan. (Ini adalah sindrom Robin Hood, mencuri dari yang kaya dan memberikannya kepada yang miskin).
· Saya mendapat epercayaan yang sangat tinggi. Saya berada di atas peraturan.
· Setiap orang melakukannya, jadi tidak mungkin hal tersebut salah.
· Tidak aka nada yang mengetahui.
· Perusahaan berutang kepada saya, dan saya mengambil tidak lebih dari yang seharusnya menjadi milik saya.
PENIPUAN KOMPUTER
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan penipuan omputer sebagai tindak illegal apapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi computer untuk melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan, atau pelaksanaannya.
Secara khusus,penipuan computer mencakup hal-hal berikut ini :
· Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi,penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.
· Pencurian uang dengan mengubah catatan computer atau pencurian waktu computer.
· Pencurian atau perusakan hardware computer.
· Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya computer dalam melakukan tindak pidana.
· Keinginan untuk secara illegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan computer.
Peningkatan Penipuan Komputer
Berikut adalah 6 alasan yang tidak diketahui seorangpun dengan pasti bagaimana perusahaan kalah menghadapi penipuan computer :
· Tidak setiap orang setuju tentang hal-hal yang termasuk penipuan computer. Contohnya, beberapa orang membatasi definisi penipuan computer sebagai kejahatan yang terjadi di dalam sebuah computer atau diarahkan pada suatu computer. Bagi yang lain, penipuan computer adalah kejahatan apa pun dengan seseorang pelaku yang menggunakan omputer sebagai alatnya.
· Banyak penipuan computer yang tidak terdeteksi. Pada suatu hari, FBI memperkirakan bahwa hanya 1 persen dari seluruh kejahatan computer yang terdeteksi, yang lainnya memperkirakan antara hingga 5 hingga 20 persen.
· Sekiar 80 hingga 90 persen penipuan yang terungkap, tidak dilaporkan. Hanya industry perbankan yang disyaratkan oleh peraturan untuk melaporkan seluruh jenis penipuan.
· Sebagian jaringan memliki tingkat keamanan yang rendah.
· Banyak halaman dalam internet yang memeberikan instruksi per lngkah tentang bagaimana memulai kejahatan dan melakukan penyalahgunaan computer.
· Penegakan hokum tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penipuan computer.
Klasifikasi Penipuan Komputer
· Input
Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input computer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan computer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana system beroperasi hingga mereka bias menutupi langkah mereka.
· Pemroses (processor)
Penipuan computer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa computer.
· Perintah computer
Penipuan computer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman computer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis computer lainnya.
· Data
Penipuan computer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan dan Teknik Penyalahgunaan Komputer
· Kuda Troya (Trojan Horse)
Sekumpulan perintah computer yang tidak sah yang masuk ke dalam program computer yang sah dan berfungsi dengan baik.
· Pembulatan ke bawah
Teknik yangs erring digunakan padainstitusi keuangan yang membayar bunga.
· Teknik salami
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
· Pintu jebakan
Cara masuk ke system tanpa melewati pengendalian system yang normal.
· Serangan cepat
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
· Pembajakan software
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya.
· Mengacak data
Mengubah data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
· Kebocoran data
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
· Menyusup
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang sah sebelum pemakai tersebut memasuki suatu system.
· Penyamaran atau penipuan
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura sebagai pemakai yang memiliki otorisasi.
· Rekayasa social
Para pelaku menipu pegawai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan agar dapat masuk ke dalam system.
· Bom waktu logika
Program yang sementara tetap diam hingga keadaan atau waktu tertentu yang telah ditentukan memicunya.
· Hacking atau cracking
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER
· Membuat penipuan lebih jarang terjadi.
· Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan.
· Memperbaiki metode deteksi.
· Mengurangi kerugian akibat penjualan.
· Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.
Referensi :
"Accounting Information System (Sistem Inormasi Akuntansi)"
Marshall B. Romney & Paul John Steinbart
BAB 9 : Penipuan dan Pengamanan Komputer (Hal. 330-367)
PENDAHULUAN
Penipuan adalah sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan. Pelaku penipuan sering disebut sebagai penjahat berkerah putih (white collar criminals), untuk membedakannya dari penjahat yang melakukan kejahatan dengan kekerasan.
Penipuan internal dapat dibedakan menjadi dua kategori : penggelapan aset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan aset atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi. Penipuan yang ditemukan oleh Jason Scott suatu penggelapan aset. Komisi Nasional atas Penipuan Pelaporan Keuangan (Treadway Commision) mendefinisikan penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau penghilangan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material.
Treadway Commision meneliti 450 tuntutan perkara terhadap auditor dan menemukan penipuan yang tidak terdeteksi menjadi factor di dalam separu dari tuntuan tersebut. Treadway Commision merekomendasikan empat tindakan untuk mengurangi kemungkinan penipuan pelaporan keuangan :
· Bentuklah lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas proses pelaporan keuangan .
· Identifikasi dan pahami factor-faktor yang mendorong ke arah penipuan pelaporan keuangan.
· Nilai risiko dari penipuan pelaporan keuangan di dalam perusahaan.
· Desain dan implementasikan pengendalian internal untuk menyediakan keyakinan yang memadai sehingga penipuan pelaporan keuangan dapat dicegah.
PROSES PENIPUAN
Ada tiga karakteristik yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu :
· Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data.
· Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
· Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.
Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri ke suatu akun biaya. Cara lain untuk menyembunyikan penurunan asset adalah denganc ara gali lubang tutup lubang (lapping). Dalam skema gali lubang tutup lubang, pelaku mencuri uang yang diterima dari pelanggan A untuk membayar piutangnya. Di dalam skema perputaran (kiting), pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN :
· Tekanan
Tekanan adalah motivasi untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Sering kali pelaku merasa tekanan-tekanan semacam ini tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tekanan dapet juga berkaitan dengan pekerjaan. Beberapa pegawai mencuri data, sehingga mereka dapat membawanya ke pekerjaan baru mereka atau perusahaan tempat mereka bekerja. Motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang adalah tekanan keluargaatau tekanan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tunjangan menumbangkan system pengendalian serta masuk ke dalam system.
· Peluang
Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berebih atas pegawai utaa, personil supervisi yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.
· Rasionalisasi
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang emmbuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas. Mungkin, rasionalisasi yang paling umum adalah pelaku hanya “meminjam” asset yang dicuri karena mereke bermaksud untuk mengembalikannya pada perusahaan. Beberpaa pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka tidak menyakiti seseorang secara langsung. Pihak yang terpengaruh hanyalah system computer yang tidak bermuka dan bernama atau perusahaan besar yang bukanlah manusia yang tidak akan merasa kehilangan uang tersebut. Berikut ini adalah rasionalisasi yang sering digunakan :
· Anda akan memahami apabila anda mengetahui betapa saya membutuhkannya.
· Apa yang saya lakukan tidak seserius itu.
· Hal ini dilakukan demi kebaikan. (Ini adalah sindrom Robin Hood, mencuri dari yang kaya dan memberikannya kepada yang miskin).
· Saya mendapat epercayaan yang sangat tinggi. Saya berada di atas peraturan.
· Setiap orang melakukannya, jadi tidak mungkin hal tersebut salah.
· Tidak aka nada yang mengetahui.
· Perusahaan berutang kepada saya, dan saya mengambil tidak lebih dari yang seharusnya menjadi milik saya.
PENIPUAN KOMPUTER
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan penipuan omputer sebagai tindak illegal apapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi computer untuk melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan, atau pelaksanaannya.
Secara khusus,penipuan computer mencakup hal-hal berikut ini :
· Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi,penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.
· Pencurian uang dengan mengubah catatan computer atau pencurian waktu computer.
· Pencurian atau perusakan hardware computer.
· Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya computer dalam melakukan tindak pidana.
· Keinginan untuk secara illegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan computer.
Peningkatan Penipuan Komputer
Berikut adalah 6 alasan yang tidak diketahui seorangpun dengan pasti bagaimana perusahaan kalah menghadapi penipuan computer :
· Tidak setiap orang setuju tentang hal-hal yang termasuk penipuan computer. Contohnya, beberapa orang membatasi definisi penipuan computer sebagai kejahatan yang terjadi di dalam sebuah computer atau diarahkan pada suatu computer. Bagi yang lain, penipuan computer adalah kejahatan apa pun dengan seseorang pelaku yang menggunakan omputer sebagai alatnya.
· Banyak penipuan computer yang tidak terdeteksi. Pada suatu hari, FBI memperkirakan bahwa hanya 1 persen dari seluruh kejahatan computer yang terdeteksi, yang lainnya memperkirakan antara hingga 5 hingga 20 persen.
· Sekiar 80 hingga 90 persen penipuan yang terungkap, tidak dilaporkan. Hanya industry perbankan yang disyaratkan oleh peraturan untuk melaporkan seluruh jenis penipuan.
· Sebagian jaringan memliki tingkat keamanan yang rendah.
· Banyak halaman dalam internet yang memeberikan instruksi per lngkah tentang bagaimana memulai kejahatan dan melakukan penyalahgunaan computer.
· Penegakan hokum tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penipuan computer.
Klasifikasi Penipuan Komputer
· Input
Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input computer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan computer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana system beroperasi hingga mereka bias menutupi langkah mereka.
· Pemroses (processor)
Penipuan computer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa computer.
· Perintah computer
Penipuan computer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman computer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis computer lainnya.
· Data
Penipuan computer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan dan Teknik Penyalahgunaan Komputer
· Kuda Troya (Trojan Horse)
Sekumpulan perintah computer yang tidak sah yang masuk ke dalam program computer yang sah dan berfungsi dengan baik.
· Pembulatan ke bawah
Teknik yangs erring digunakan padainstitusi keuangan yang membayar bunga.
· Teknik salami
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
· Pintu jebakan
Cara masuk ke system tanpa melewati pengendalian system yang normal.
· Serangan cepat
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
· Pembajakan software
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya.
· Mengacak data
Mengubah data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
· Kebocoran data
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
· Menyusup
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang sah sebelum pemakai tersebut memasuki suatu system.
· Penyamaran atau penipuan
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura sebagai pemakai yang memiliki otorisasi.
· Rekayasa social
Para pelaku menipu pegawai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan agar dapat masuk ke dalam system.
· Bom waktu logika
Program yang sementara tetap diam hingga keadaan atau waktu tertentu yang telah ditentukan memicunya.
· Hacking atau cracking
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER
· Membuat penipuan lebih jarang terjadi.
· Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan.
· Memperbaiki metode deteksi.
· Mengurangi kerugian akibat penjualan.
· Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.
Referensi :
"Accounting Information System (Sistem Inormasi Akuntansi)"
Marshall B. Romney & Paul John Steinbart
BAB 9 : Penipuan dan Pengamanan Komputer (Hal. 330-367)
Sabtu, 08 Oktober 2011
Laporan Keuangan BANK INDONESIA 2010 2009
LAPORAN KEUANGAN
BANK INDONESIA
NERACA
Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
AKTIVA 2010 2009
1. Emas 29.759.509 24.356.708
2. Uang Asing 9.482 7.508
3. Hak Tarik Khusus 24.398.707 25.877.210
4. Giro 11.840.208 28.970.875
5. Deposito 30.918.204 2.831.219
6. Surat Berharga 766.098.413 538.378.349
7. Reinvestasi Cash Collateral 19.683.577
8. Surat Utang Negara Republik Syariah 27.479.241 25.353.627
9. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dibeli Kembali 7.000.320 2.556.042
10. Tagihan 269.613.991 274.031.063
11. Penyertaan 582.297 837.467
12. Aktiva Lain-lain 15.278.591 9.671.199
13. Penyisihan Aktiva (15.649.892) (15.409.756)
Jumlah aktiva 1.180.012.328 915.875.376
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 2009
Kewajiban
1. Uang Dalam Peredaran 318.585.280 279.038.469
2. Giro 258.697.530 156.206.916
3. Sertifi kat Bank Indonesia 195.500.837 254.191.592
4. Sertifi kat Bank Indonesia Syariah 2.997.000 4.341.200
5. Penempatan Berjangka 171.192.385 49.367.267
6. Penempatan Dana 92.038.216 33.008.194
7. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 9.175.700 3.386.000
8. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dibeli Kembali 7.000.320 2.556.042
9. Pinjaman dari Pemerintah 140.395 163.222
10. Pinjaman Luar Negeri 5.217.852 5.736.175
11. Kewajiban Lain-lain 50.668.012 34.372.956
JUMLAH KEWAJIBAN 1.111.213.527 822.368.033
EKUITAS
1. Modal 7.610.885 7.610.885
2. Cadangan 76.621.110 77.631.014
3. Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi 5.725.994 9.275.348
4. Surplus (Defi sit) Tahun Berjalan (21.159.188) (1.009.904)
JUMLAH EKUITAS 68.798.801 93.507.343
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.180.012.328 915.875.376
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
Periode 1 Januari - 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
PENERIMAAN
1. Pengelolaan Moneter 4.544.662 28.177.865
2. Pengelolaan Sistem Pembayaran 201.130 185.016
3. Lainnya 1.306.118 1.293.635
JUMLAH PENERIMAAN 6.051.910 29.656.516
BEBAN
1. Pengendalian Moneter 24.402.367 22.466.680
2. Jasa Giro Pemerintah 2.434.310 1.849.015
3. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran 2.703.376 2.173.722
4. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan 149.878 132.168
5. Umum dan Lainnya 4.344.435 4.171.965
JUMLAH BEBAN 34.034.366 30.793.550
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK (27.982.456) (1.137.034)
PENERIMAAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 6.823.268 127.130
SURPLUS (DEFISIT) (21.159.188) (1.009.904)
Jakarta, Mei 2011
GUBERNUR BANK INDONESIA
DARMIN NASUTION
DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA
Gubernur : Darmin Nasution
Deputi Gubernur Senior : -
Deputi Gubernur :
1. Hartadi A. Sarwono
2. S. Budi Rochadi
3. Muliaman D. Hadad
4. Ardhayadi M.
5. Budi Mulya
6. Halim Alamsyah
Catatan:
1. Laporan Keuangan ini merupakan bagian dari Laporan Keuangan Bank Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Laporan Auditor Independen No. 06/01a/LHP/XV/04/2011 tanggal 26 April 2011).
2. Kurs tengah tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah USD1 = Rp8.991,00 dan USD1=Rp9.400,00.
BANK INDONESIA
NERACA
Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
AKTIVA 2010 2009
1. Emas 29.759.509 24.356.708
2. Uang Asing 9.482 7.508
3. Hak Tarik Khusus 24.398.707 25.877.210
4. Giro 11.840.208 28.970.875
5. Deposito 30.918.204 2.831.219
6. Surat Berharga 766.098.413 538.378.349
7. Reinvestasi Cash Collateral 19.683.577
8. Surat Utang Negara Republik Syariah 27.479.241 25.353.627
9. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dibeli Kembali 7.000.320 2.556.042
10. Tagihan 269.613.991 274.031.063
11. Penyertaan 582.297 837.467
12. Aktiva Lain-lain 15.278.591 9.671.199
13. Penyisihan Aktiva (15.649.892) (15.409.756)
Jumlah aktiva 1.180.012.328 915.875.376
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 2009
Kewajiban
1. Uang Dalam Peredaran 318.585.280 279.038.469
2. Giro 258.697.530 156.206.916
3. Sertifi kat Bank Indonesia 195.500.837 254.191.592
4. Sertifi kat Bank Indonesia Syariah 2.997.000 4.341.200
5. Penempatan Berjangka 171.192.385 49.367.267
6. Penempatan Dana 92.038.216 33.008.194
7. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 9.175.700 3.386.000
8. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dibeli Kembali 7.000.320 2.556.042
9. Pinjaman dari Pemerintah 140.395 163.222
10. Pinjaman Luar Negeri 5.217.852 5.736.175
11. Kewajiban Lain-lain 50.668.012 34.372.956
JUMLAH KEWAJIBAN 1.111.213.527 822.368.033
EKUITAS
1. Modal 7.610.885 7.610.885
2. Cadangan 76.621.110 77.631.014
3. Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi 5.725.994 9.275.348
4. Surplus (Defi sit) Tahun Berjalan (21.159.188) (1.009.904)
JUMLAH EKUITAS 68.798.801 93.507.343
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.180.012.328 915.875.376
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
Periode 1 Januari - 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
PENERIMAAN
1. Pengelolaan Moneter 4.544.662 28.177.865
2. Pengelolaan Sistem Pembayaran 201.130 185.016
3. Lainnya 1.306.118 1.293.635
JUMLAH PENERIMAAN 6.051.910 29.656.516
BEBAN
1. Pengendalian Moneter 24.402.367 22.466.680
2. Jasa Giro Pemerintah 2.434.310 1.849.015
3. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran 2.703.376 2.173.722
4. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan 149.878 132.168
5. Umum dan Lainnya 4.344.435 4.171.965
JUMLAH BEBAN 34.034.366 30.793.550
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK (27.982.456) (1.137.034)
PENERIMAAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 6.823.268 127.130
SURPLUS (DEFISIT) (21.159.188) (1.009.904)
Jakarta, Mei 2011
GUBERNUR BANK INDONESIA
DARMIN NASUTION
DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA
Gubernur : Darmin Nasution
Deputi Gubernur Senior : -
Deputi Gubernur :
1. Hartadi A. Sarwono
2. S. Budi Rochadi
3. Muliaman D. Hadad
4. Ardhayadi M.
5. Budi Mulya
6. Halim Alamsyah
Catatan:
1. Laporan Keuangan ini merupakan bagian dari Laporan Keuangan Bank Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Laporan Auditor Independen No. 06/01a/LHP/XV/04/2011 tanggal 26 April 2011).
2. Kurs tengah tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah USD1 = Rp8.991,00 dan USD1=Rp9.400,00.
Selasa, 04 Oktober 2011
Laporan Keuangan PT. XYZZ
Laporan Keuangan PT. XYZZ
PT. XYZZ
NERACA
31 Desember 2010
Aktiva :
Kas 6.200.000
Piutang 2.240.000
Perlengkapan Kantor 265.000
Bunga di bayar dimuka 50.000
Peralatan kantor 6.600.000
Sewa dibayar dimuka 900.000 (+)
Jumlah aktiva 16.255.000
Kewajiban :
Hutang dagang 1.800.000
Hutang wesel 3.000.000 (+)
Jumlah kewajiban 4.800.000
Modal :
Modal xyzz 11.455.000 (+)
Jumlah passiva 16.255.000
PT. XYZZ
Laporan Rugi / Laba
31 Desember 2010
Pendapatn komisi 5.700.000
Pendapatan sewa 180.000 (+)
Jumlah pendapatan 5.880.000
Biaya-biaya operasi :
Biaya perlengkapan 3.900.000
Biaya pemeliharaan 80.000
Biaya iklan 395.000
Biaya tlp 50.000 (+)
Jumlah biaya operasi 4.425.000 (-)
Laba Bersih 1.455.000
PT. XYZZ
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2010
Modal, 1 Desember 2010 10.000.000
Tambah: laba tahun 2001 1.455.000 (+)
11.455.000
Kurang : Pengambilan prive 0 (-)
Modal, 31 Desember 2001 11.455.000
PT. XYZZ
NERACA
31 Desember 2010
Aktiva :
Kas 6.200.000
Piutang 2.240.000
Perlengkapan Kantor 265.000
Bunga di bayar dimuka 50.000
Peralatan kantor 6.600.000
Sewa dibayar dimuka 900.000 (+)
Jumlah aktiva 16.255.000
Kewajiban :
Hutang dagang 1.800.000
Hutang wesel 3.000.000 (+)
Jumlah kewajiban 4.800.000
Modal :
Modal xyzz 11.455.000 (+)
Jumlah passiva 16.255.000
PT. XYZZ
Laporan Rugi / Laba
31 Desember 2010
Pendapatn komisi 5.700.000
Pendapatan sewa 180.000 (+)
Jumlah pendapatan 5.880.000
Biaya-biaya operasi :
Biaya perlengkapan 3.900.000
Biaya pemeliharaan 80.000
Biaya iklan 395.000
Biaya tlp 50.000 (+)
Jumlah biaya operasi 4.425.000 (-)
Laba Bersih 1.455.000
PT. XYZZ
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2010
Modal, 1 Desember 2010 10.000.000
Tambah: laba tahun 2001 1.455.000 (+)
11.455.000
Kurang : Pengambilan prive 0 (-)
Modal, 31 Desember 2001 11.455.000
Laporan Keuangan PT. Maju
Laporan Keuangan PT. Maju
PT. MAJU
NERACA
31 Desember 2001
Aktiva :
Kas 6.000.000
Piutang 2.000.000
Perlengkapan Kantor 3.000.000
Peralatan Kantor 4.000.000
Tanah 5.000.000
Sewa dibayar dimuka 1.500.000 (+)
Jumlah aktiva 21.500.000
Kewajiban :
Hutang usaha 5.000.000
Hutang gaji 2.000.000 (+)
Jumlah kewajiban 7.000.000
Modal :
Modal. Maju 14.500.000 (+)
Jumlah passiva 21.500.000
PT. MAJU
Laporan Rugi / Laba
31 Desember 2001
Pendapatn bunga 3.000.000
Pendapatan komisi 11.000.000 (+)
Jumlah Pendapatan 14.000.000
Biaya-biaya operasi :
Biaya iklan 1.000.000
Biaya listrik 2.500.000 (+)
Jumlah biaya operasi 3.500.000 (-)
Laba Bersih 10.500.000
PT. MAJU
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2001
Modal, 1 Desember 2001 6.000.000
Tambah: laba tahun 2001 10.500.000 (+)
16.500.000
Kurang : Pengambilan prive 2.000.000 (-)
Modal, 31 Desember 2001 14.500.000
PT. MAJU
NERACA
31 Desember 2001
Aktiva :
Kas 6.000.000
Piutang 2.000.000
Perlengkapan Kantor 3.000.000
Peralatan Kantor 4.000.000
Tanah 5.000.000
Sewa dibayar dimuka 1.500.000 (+)
Jumlah aktiva 21.500.000
Kewajiban :
Hutang usaha 5.000.000
Hutang gaji 2.000.000 (+)
Jumlah kewajiban 7.000.000
Modal :
Modal. Maju 14.500.000 (+)
Jumlah passiva 21.500.000
PT. MAJU
Laporan Rugi / Laba
31 Desember 2001
Pendapatn bunga 3.000.000
Pendapatan komisi 11.000.000 (+)
Jumlah Pendapatan 14.000.000
Biaya-biaya operasi :
Biaya iklan 1.000.000
Biaya listrik 2.500.000 (+)
Jumlah biaya operasi 3.500.000 (-)
Laba Bersih 10.500.000
PT. MAJU
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2001
Modal, 1 Desember 2001 6.000.000
Tambah: laba tahun 2001 10.500.000 (+)
16.500.000
Kurang : Pengambilan prive 2.000.000 (-)
Modal, 31 Desember 2001 14.500.000
Langganan:
Postingan (Atom)